ALIANSI BARU GARUDA WISNU

Hasil rapat anak" GWSM yang di selenggarakan beberapa minggu lalu menghasilkan beberapa point" penting untuk kemajuan Garuda Wisnu itu sendiri,,Diantaranya kami mengangkat generasi muda untuk menjabat sebagai Ketua dari masing" babak seperti :

1.Pendet di ketuai oleh Ibu Verga
2.Warok di ketuai oleh Mas Jono
3.Gedrok 1 di ketuai oleh Mas Tarno
4.Gedrok 2 di ketuai oleh Mas Arifudin

Rombakan Paguyuban Seni GWSM:

1.Ketua Umum Bpk Sunarto
2.Wakil; ketua umum Saudara Nur Mufid
3.Koordinator umum dan Koordinator pemain Saudara Widiyanto
4.Sekertaris Saudari Uswatun Chasanah
5.Bendahara Saudara Heru

Hasil rapat yang terpenting adalah terbentuknya sebuah aliansi baru yang bernama "SASTRO NARNO MANUNGGAL" yang sering di sebut Aliansi SNM.
SNM itu sendiri bukanlah wajah baru di Garuda Wisnu. SNM sendiri sebenarnya adalah babak Gedrok 1,,Dari awal berdirinya Garuda Wisnu babak 1 hingga sekarang belum mempunyai nama besar seperti Kakak"nya.
Pencetusan nama SNM sebenarnya sudah terjadi sejak kami show di Sodongan Borobudur tahun lalu,hanya saja kami tak memprosesnya dengan serius,sehingga nama SNM termakan oleh waktu dan terkubur oleh kesibukan kami sendiri,
 Pencetusan nama SNM untuk gedrok babak 1 di awali dengan obrolan santai dengan mas Tarno alhasil beliau ingin sebuah nama untuk aliansi yang beliau naungi,Dari situlah kami tergugah untuk mengadakan rapat besar Khusus pemain.
Kenapa kami menamai SASTRO NARNO MANUNGGAL? tidak tanpa alasan kami membuat nama itu,sebenarnya nama itu adalah nama Sakral. Bukan Sastronya ataupun Manunggalnya tapi NARNO nya itu yang sakral,,yah NARNO adalah sebuah nama Dewata Agung yang tidak kita kenal namun ada dalam keyakinan Mesir kuno.

Kepercayaan pada dewa-dewa begitu kuat sehingga rakyat Mesir kuno menganggap NARNO dikirim oleh para dewa untuk memerintah mereka.Berbagai kuil dibangun sebagai tempat pemujaan para dewa. Konon, orang Mesir kuno memiliki lebih dari 2000 dewa. Dewa-dewa tersebut terinspirasi oleh kekuatan alam.Agama Mesir kuno sangat kompleks dan menarik. Untuk menjelaskan berbagai fenomena alam, dewa Mesir lantas diciptakan.Para dewa ini membantu menjelaskan keberadaan hidup dan menjawab misteri yang belum terpecahkan.Narno berarti ‘yang tak terkalahkan’. Dia digambarkan sebagai seorang pria yang memakai dua bulu di kepala.Narno dianggap sebagai raja dewa. Dia juga dikenal sebagai Osiris, Anqet, dan toro.Ketika disebut sebagai Narno, dia digambarkan memiliki seekor domba jantan, angsa, dan banteng sebagai hewan sucinya.Kuil besar Karnak dibangun untuk memuja Narno Dewata Agung dalam statusnya sebagai raja para dewa.

Untuk itu kami memakai Narno untuk nama aliansi kami dengan harapan terbaik untuk seni yang slama ini kamu naungi

Dan di Snm itu sendiri ada nama yang hampir mirip dengan nama dewa mesir kuno beliau adalah sutarno alias tarno yang akhir" ini namanya melejit seperti dewa.ini dia tampangnya.
link Fb nya ada ada disini

TITIK AWAL GARUDA WISNU 2018

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Pertama – tama marilah kita sampaikan rasa puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang tak henti – hentinya telah memberikan hidayah dan nikmatnya sehingga kita bisa berjumpa lagi di blog sederhana ini.

Tak lupa marilah kita sanjungkan shalawat serta salam kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita ke luar dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang saat ini. Semoga kita diberikan syafaatnya pada yaumil akhir kelak amin.

ini ketika penanda tanganan/persetujuan dari Bapak Ketua GWSM DARI dokumen" yang kami buat,dan di saksikan oleh Saudara Heru sebagai Bendara Kesenian,

Pertama tama tujuan postingasn ini di buat hanya untuk Pemberitahuan kepada teman" anggota maupun fans.

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan dan tindak nyata dari Seni Garuda Wisnu ini kami sedang melakukan sebuah tindakan awal yang kelak akan berdampak sangat besar untuk Seni yang kami naungi dan anda gemari ini,,

Kami tidak akan menyebut langkah apa,dan tindakan apa yang akan kami lakukan yang pasti tindakan kami akan membawa perubahan yang baik untuk GARUDA WISNU,

Bapak lurah Sumberarum

penyerahan tugas dari Bapak lurah

Impian dan harapan kami terhadap Seni sangat lah tinggi,,Kami hanya ingin membuat sebuah Perubahan yang positif.

penanda tanganan wakil HOKAGE Perombakan yang kami buat tidak meninggalkan siapapun,,kami tetap memberitahukan apa maksud dan tujuan kami,,
Perombakan besar"an sedang kami buat,untuk memuaskan para fans dan tentunya untuk mengangkat derajat kita juga sebagai pelaku Seni,

penanda tanganan wakil HOKAGE

Di sini perombakan yang kami maksut bukan penngurangan Anggota,TAPI.............perombakan yang kami buat hanya mengupgrade kostum,topel,alat music,gerakan,koreo,dsb.

Hanya saja kami menambah personil/wajah" Baru dari segi babak WAROK dan PENDET  yang tentunya lebih gagah untuk WAROK dan cantik" untuk penari PENDET.

Penambahan  kami lakukan mengingat beberapa anggota kami terkhusus pendet sedang melakukan cuti di karnakan sedang mengandung.

Untuk para Fans minta doanya agar teman" kita yang sedang cuti hamil selalu di beri kesehatan,perlindungan dari Sang pencipta,dan di beri kelancaran Amin.

Cukup sekian dulu informasi dari dari

 وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 

daaaaaaaaaaaaaaaaaaaachhhhhhhhh

GARUDA WISNU 2018

Hallo guys jumpa lagi,,

kali ini saya akan memberikan sedikit bocoran plening saya dan yoyok soal masa depan Garuda Wisnu,Kami telah sepakat untuk mengupgrade semua kostum tokoh" Bali Dance kami,dan rencana penambahan alat music dari Bali,harapan kami hanya untuk memberikan suguhan hiburan yang lebih baik lagi,

Di samping itu kami juga mempunyai keinginan untuk mendatangkan beberapa tokoh bali ke dalam seni Garuda Wisnu.

Rencana kami Insyaallah akan kami wujudkan pada tahun 2018,

Kenapa tahun 2018?

Karna mengingat Biaya yang begitu besar jadi kami perlu waktu untuk dapat segera mewujudkan ke hadapan anda semua, jadi bersabar sedikit ya guys

SERAT JOYOBOYO

*SERAT JOYOBOYO*

Mbesuk yen wis ono kreto tanpa jaran..

Tanah Jowo kalungan wesi..

Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang..

Kali ilang kedhunge..

Pasar ilang kumandange..

Iku tondo yen tekane jaman Joyoboyo wis cedhak..

Bumi soyo suwe soyo mengkeret..

Sekilan bumi dipajeki..

Jaran doyan mangan sambel..

Wong wadon nganggo pakeyan lanang..

Wong lanang koyo wong wadon..

Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman..

Akeh janji ora ditetepi..

Akeh wong nglanggar sumpahe dhewe..

Menungso podho seneng nyalah..

Ora ngendahake aturaning Gusti..

Barang jahat diangkat-angkat..

Barang suci dibenci..

Akeh menungso mung ngutamakke duwit..

Lali kamanungsan..

Lali kabecikan..

Lali sanak lali kadang..

Kepingine mung urip mukti..

Ngumbar nafsu angkoro murko..

Nggedekake duroko..

Wong bener thenger-thenger..

Wong salah malah bungah..

Wong apik malah ditampik..

Wong jahat munggah pangkat..

Wong agung kasinggung..

Wong olo kapujo-pujo..

Wong wadon ilang kawirangane..

Wong lanang ilang kaprawirane..

Akeh wong ngedol elmu..

Akeh wong ngaku-aku..

Njobone putih njerone dadu..

Ngakune suci, nanging sucine palsu..

Akeh bujuk akeh lojo..

Akeh udan salah mongso..

Akeh prawan nglairake anak..

Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapak'e..

Agomo akeh sing nantang..

Prikamanungsan soyo ilang..

Omah suci dibenci..

Omah olo soyo dipujo..

Anak mangan bapak..

Sedulur mangan sedulur..

Konco dadi mungsuh..

Guru podho disatru..

Tonggo podho curigo..

Kono-kene soyo angkoro murko..

Mbesuk yen ono peperangan..

Teko soko wetan, kulon, kidul lan lor..

Akeh wong becik soyo sengsoro..

Wong jahat soyo seneng..

Wektu iku akeh dandang diunekake kuntul..

Wong salah dianggep bener..

Pengkhianat nikmat..

Durjono soyo sempurno..

Wong jahat munggah pangkat..

Wong lugu kebelenggu..

Wong mulyo dikunjoro..

Wong wadon nglamar wong lanang..

Wong lanang ngasorake drajate dhewe..

Sing kebat kliwat..

Sing telah sambat..

Sing gede kesasar..

Sing cilik kepleset..

Sing anggak ketunggak..

Sing wedi mati..

Sing nekat mbrekat..

Sing jerih ketindih..

Sing ngawur makmur..

Sing ngati-ati ngrintih..

Sing ngedan keduman..

Sing waras nggagas..

namung sakniki seng lagi digandrungi yoiku ..

Ing ngarso numpuk bondho..

Ing madyo mangan konco..

Tut wuri nggolek rai..

Pitutur Jowo asli iki ojo dilalekno yo lurrr..

Urip iki mung sedhelo..

Mulo, pitutur iki sebarno marang poro konco..

Ora karep ngguroni tapi mung ngelingno kareben tetep waspodo tansah eling marang dawuhe Gusti Allah Kang Moho Kuoso....

makna syahadat

Selama ini, syahadat umumnya hanya dipahami sebagai bentuk mengucapkan kata “Asyhadu an la ilaha illa Allah, wa asyhadu anna Muhammad al-rasul Allah”. Dan karena hanya pengucapan, wajar jika tidak memiliki pengaruh apa-apa terhadap mental manusia. Siapapun toh dapat mengucapkannya, walau kebanyakan tidak memahaminya. Padahal makna sesungguhnya bahwa syahadat adalah “kesaksian” bukan “pengucapan” kalimat yang menyatakan bahwa ia telah bersaksi.


Ketika kita mengucakan kata “Allah”, maka kata ini harus hadir dan lahir dari keyakinan yang mendalam. Pada saat pengucapan, kita harus yakin bahwa Allah “ada” pada diri nabi-Nya, dan bahwa setiap diri kita mampu membawa peran nabi tersebut. Dalam ma’rifat, nabi dan kenabian sebagai suatu hal yang selalu hidup. Dan ketika person nabi terakhir diberi label “Muhammad”, maka ia adalah langsung dari nur dan ruh Muhammad, dan menyandang nama spiritual sebagai “Ahmad”. Dan ketika kata “Ahmad” disebutkan, Nabi Muhammad sering mengemukakan bahwa “ana Ahmad bila mim” (aku adalah Ahmad yang tanpa mim), yakni “Ahad”. Ketika suku bangsa dzahir “arab” disebutkan, beliau sering mengemukakan “ana ‘arabun bila “Ain”, (aku adalah “Arab tanpa ‘Ain), yakni “Rabb”. Inilah kesaksian itu, atau syahadat.

Kalau kita membayangkan nabi secara fisikal maka kita akan menghayalkan tentang nabi. Nah, pada saat Allah kita rasakan hadir atau bersemayam dalam diri Nabi yang berada di kedalaman lubuk hati kita, maka terlepaslah ucapan “Muhammad al-Rasul Allah” sebagai kesaksian. Lalu kesaksian ini kita lepaskan ke dalamDzat Allah. Sehingga kemudian tercipta apa yang disebut sebagai “Tunggal ing Allah hiya kang amuji hiya kang pimuji”, kemanunggalan dengan Allah sehingga baik yang memuji dan yang dipuji tidak dapat dipisahkan.

Pada konteks syahadat yang seperti itulah kemudian lahir ajaran tentang “wirid sasahidan” dari Syekh Siti Jenar, dalam bentuk pengucapan hati sebagai berikut (Sholikhin: 2004, 182-183)

Ingsun anakseni ing datingsun dhewe
Satuhune ora ono pangeran among ingsun
Lan nekseni satuhune Muhammad iku utusaningsun
Iya sejatine kang aran Allah iku badaningsun
Rasul iku rahsaningsun
Muhammad iku cahyaningsun
Iya ingsun kang urip tan kena ing pati
Iya ingsun kang eling tak kena lali
Iya ingsun kang langgeng ora kena owah gingsir ing kahanan jati
Iya ingsun kang waskitha ora kasamaran ing sawiji-wiji
Iya ingsun kang amurba amisesa, kang kawasa wicaksana ora kekurangan ing pakerti
Byar
Sampurna padhang terawangan
Ora kerasa apa-apa
Oa ana katon apa-apa
Mung ingsun kang nglimputi ing alam kabeh
Kalawan kodratingsun.

Artinya:
Aku bersaksi di hadapan Dzat-ku sendiri
Sesungguhnya tiada tuhan selain Aku
Aku bersaksi sesungguhnya Muhammad itu utusan-Ku
Sesungguhnya yang disebut Allah itu badan-Ku
Rasul itu rasa-Ku
Muhammad itu cahaya-Ku
Akulah yang hidup tidak terkena kematian
Akulah yang senantiasa ingat tanpa tersentuh lupa
Akulah yang kekal tanpa terkena perubahan di segala keadaan
Akulah yang selalu mengawasi dan tidak ada sesuatupun yang luput dari pengawasan-Ku
Akulah yang maha kuasa, yang bijaksana, tiada kekurangan dalam pengertian
Byar
Sempurna terang benderang
Tidak terasa apa-apa
Tidak kelihatan apa-apa
Hanya aku yang meliputi seluruh alam
Dengan kodrat-Ku

Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa kesaksian tersebut diperoleh berdasarkan lelaku. Maka setelah lahirnya kesaksian tersebut juga harus disertai dengan lelaku pula. Yaitu diikuti dengan semedi atau dzikir rasa sehingga kemudian dapat mengalami mati dalam hidup dan hidup dalam mati. Dzikir seperti ini dilakukan dengan meng-heneng-kan diri dan mengheningkan cipta serta karsa sehingga kembali tercipta kesatuan hati, pikiran dan rasa hidup. Hal ini dilakukan dengan menyatukan pancaindera, memejamkan mata dan mengarahkannya ke pucuk hidung (pucuking ghrana), sambil menyatukan denyut jantung, harus diatur pula pernapasan yang masuk dan keluar jangan sampai tumpang tindih.

Biasanya praktik sasahidan ini akan berujung pada bercampurnya rasa hati dan hilangnya segenap perasaan. Kalau sudah mencapai kondisi ini, maka harus diturunkan ke dalam jiwa dan menyebar ke seluruh sel-sel dan syaraf tubuh. Sehingga akan tercapailah ketiadaan rasa apapun dan akan memunculkan sikap ke-waskitha-an (eling lan waspadha).

Dengan demikian wajar jika pada kesimpulannya tentang makna syahadat, Syekh Siti Jenar memberikan makna syahadat sebagai etos gerak, etos kerja yang positif, progresif, dan aktif. Syekh siti jenar mengemukakan bahwa syahadat tauhid dan syahadat rasul mengandung makna jatuhnya rasa (menjadi etos), kesejatian rasa (unsur motorik), bertemunya rasa (ide aktif dan kreatif), hasil karya yang maujud serta dampak terhadap kesejatian kehidupan (Sholikhin: 2004, 187). Itulah makna syahadat yang sesungguhnya dari sang insan kamil.

MY ROOM

I'll tell you about the contents of my room. My room is next to the living room. In my room not too much stuff. In my room there was only mattresses, cupboards and desk study.

The study on the table there is a wide variety of book knowledge. In addition to the book of knowledge in this belajarku there is also a table of the Qur'an that I read. Oh Yes in my room there is also a computer desk. On the table there is the computer printer. In my room there is also a small cupboard. This backup contains a small closet stationeries and books are empty. Because my mom always buy stationeries with great numbers. Its purpose is to backup the My Stationery when depleted.

Next to my cupboards there is a place that used to put wrapping paper, and also cover-the cover is used to menyampul the book. In my room I am always praying, and reading the Qur'an. My room, although not too large but very comfortable.

tari soreng

Hay Guys kembali lagi di tutorial blogspot saya,,

Gimana kabarnya guys,,pasti sehat dan baik” saja kan??

   Ok kali ini saya akan membuat sebuah artikel tentang jenis tari SORENG,, Mungkin sebagian dari sobat” semua belum banyak yang tau soal seni tari soreng.. ok nanti di bawah akan saya jelaskan,,
 Saya sendiri mengenal tari soreng ketika saya dan teman” saya serta calon istri saya mengunjungi sebuah acara tahunan di salah satu wilayah tempat tinggal kami.
 dan saya di kejutkan dengan pembukakan tari yang amat rapi serta kekompakan dari para penarinya itu,,, sebenarnya saya pun tak tau jenis tari itu tapi setelah brossing” di mbah google akhirnya saya pun sedikit mengenal jenis tari yang baru pertama saya lihat itu.
bauat temen temen yang belum mengerti soal tari soreng simak ya penjelasan dari saya berikut ini..

  
Langsung saja Kesenian Soreng yaitu sebuah Kesenian Tradisional yang menggambarkan tari prajurit yang menceritakan Kadipaten Jipang Panulan sebuah Kerajaan yang dipimpin oleh Seorang Hadipati yang bernama Haryo Penangsang dan Patih Ronggo Metahum beserta prajurit tersohornya diantaranya Soreng Rono, Soreng Rungkut, dan Soreng Pati.
  Haryo Penangsang adalah Seorang Raja yang mempunyai watak adigang-adigung dan adiguna punya iri hati terhadap kedudukan Sultan Hadiwijaya di Pajang. Kemudian Haryo Penangsang menyusunkekuatan Militernya dengan sering mengadakan latihan perang di alun-alun pusat Kerajaannya.
  Sewaktu latihan Perang berlangsung tiba-tiba datang seorang pekatik yang dipotong daun telinganya dan juga di kalungi surat penantang. Setelah dibaca, Haryo Penangsang memerintah semua prajuritnya untuk bergegas berangkat menuju ke Sungai Bengawan Sore.
Sejarah Ringkas Perjalanan Kelompok Kesenian Soreng
Kesenian tradisional Soreng, dulu nama populernya adalah Prajuritan, bentuk pertunjukan merupakan tari kelompok. Kesenian ini konon peninggalan dari nenek moyang yang hidup dan berkembang di antara lereng Gunung Merbabu dan Gunung Andong, tepatnya di Dusun Bandungrejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.

saya mengambil contoh tari soreng dari grup kesenian WBM magelang
 Dalam perjalanannya pertunjukan kesenian prajuritan tahun 60-an dilengkapi dengan peran penari tokoh oleh Bapak Taryono dengan mengambil cerita dari Kadipaten Jipang Panulan yang dipimpin seorang Hadipati bernama Hayo Penangsang dengan segenap prajuritnya antara lain: Soreng Rono, Soreng Pati, Soreng Rungkut, Patih Ronggo Metahun dan pekatik sehingga kesenian ini dinamakan Kesenian Soreng.

  Pada tahun 80-an kesenian itu sedikit ditata lebih baik alur ceritanya, penempatan penari tokoh, tatarias, busana maupun iringan oleh Seksi Kebudayaan Depdikbud Kabupaten Magelang dan di populerkan lewat lomba atau festival tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional dan berhasil menyabet Juara 1.
Sampai sekarang permintaan untuk pentas sangat luar biasa pada bulan-bulan tertentu seperti suronan, saparan, 17 Agustus-an baik di wilayah Kabupaten Magelang dan sekitarnya dalam 1 bulan mencapai 24 kali pentas atau pertunjukan seni.
Kesenian Soreng masuk dalam adegan Karya Besar Sendratari Mahakarya Borobudur yang spektakuler di produksi oleh ISI Surakarta dan PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko dalam 1 tahun kurang lebih 4 kali pertunjukan di panggung Aksobya Borobudur. Sebagai warga Kabupaten Magelang saya ikut takjup dengan kesenian itu yang mampu mengangkat nama baik Kabupaten Magelang. Dengan penambahan peran penari tokoh, kesenian ini menjadi tontonan lebih menarik dan atraktif sehingga sangat digemari oleh masyarakat pendukungnya dan tahun 1974 mendapat pengesahan dari Depikbud Kabupaten Magelang.

  Kurang lebih seperti itu tentang cerita Kesenian Soreng yang amat saya kagumi itu, Mohon maaf  pengertian dari Saya ada yang tidak benar, Boleh buat Sobat” yang mengetahui tentang Kesenian Soreng lebih detail bisa komen di bawah ini..

Jangan lupa like dan Follow Blog Saya ya??