BLOG RESMI GARUDA WISNU SATRIA MUDA

Thursday 19 January 2017

Cendrawasih



Tari Cendrawasih merupakan tarian yang mengisahkan tentang sepasang burung Cendrawasih yang sedang memadu kasih. Dalam  Babad Bali pengertian Tari Cendrawasih adalah kehidupan burung Cendrawasih di pegunungan Irian Jaya pada masa birahi.Tari Cendrawasih initermasuk tari berpasangan yang ditarikan oleh dua penari putri atau kelipatannya, kendatipun dasar pijakannya adalah gerak tari tradisi Bali, beberapa pose dan gerakannya dari tarian ini telahdikembangkan sesuai dengan interpretasi penata dalam menemukan bentuk – bentuk baru sesuai dengan tema tarian ini. Tema tarian ini adalah pantomim yang berarti menirukan gerakan.Dalam busana tarian ini ditata sedemikian rupa agar dapat memperkuat danmemperjelas desain gerak yang diciptakan. Tarian ini di ciptakan oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem (yang juga sebagai penata busana dari pada tarian ini) dalam rangka mengikuti Festival Yayasan Walter Spies. penata tabuh pengiring adalah I Wayan Beratha dan I Nyoman Widha pada tahun 1988.
Di dalam Garuda Wisnu Satria Muda sendiri koreografi yang dulu di sajikan dengan sosok Jatayu yang sama” bercorak seekor burung, namun berjalannya waktu koreo itu di ubah dengan berbagai alasan kami
Penyajian  musik  Tari  Cendrawasih  juga didukung oleh  beberapa aspek penunjangnya, yaitu pelaku (penari dan penabuh), gerak atau koreografi, musik dan  lagu,  rias busana,  serta peralatan  penunjang lainnya. Musik tari cendrawasih ini terinspirasi dari melihat dan mendengar musik  tari klasik,  tari  jaipong dan  musik  tari  Bali. Dalam koreografi GWSM yang dulu kami menyajikan Tari Cendrawasih ini menggunakan pola lantai gerak tari berpasangan dengan Jatayu, yaitu :
Pemeson.
  • Pada awal penari Cendrawasih muncul ke panggung dan diawalai dengan Nyerigsig ke depan.
  • Lalu dilanjutkan dengan gerakan berputar ke kakan lalu Agem kanan
  • Kemudian bergeser ke kiri lalu  Agem kiri.
  • Lalu kembali lagi ke gerakan agem kanan namun pada gerakan ini ada variasi di iringi dengan bergeser ke kanan.
  • Lalu Agem kiri variasi dengan di iringi bergeser ke kiri.
  • Setelah itu dilanjutkan dengan gerakan nyelendo di iringin melakah 2 kali ke belakang.
  • Gerakan selanjutnya adalah nyeledet kanan lalu nyeledet ke kiri
  • Lalu dilanjutkan dengan gerakan Nyosol ke arah pojok kanan depan 2 kali lalu agem kiri.
  • Gerakan selanjutnya sama, namun pada gerakan ini menuju arah pojok kiri depan lalu agem kanan dan gerakan selanjutnya diulang 3 kali dari nyelendo sampai nyolsol.
Pengawak.
  • pada gerakan selanjutnya penari Jatayu memasuki panggung dan langsung menuju gerakan meiberan sambil berputar berlawanan arah.
  • Setelah gerakan meiberan dilanjutkan dengan gerakan agem kanan cendrawasih.
  • Gerakan selanjutnya adalah ngengsog atau ngombak angke dengan di iringi dengan gerakan mekecog ke kanan.
  • gerakan selajutnya adalah berputar kekanan dan mekecog lalu menuju gerakan nengok lalu angem kiri Jatayu
  • kemudian dilanjutkan dengan gerakan nyolsol dan meancogan langsung nyigsik. Setelah gerakan ini selanjutnya gerakan diulang 2x dari gerakan setelah ngengsog sampai gerakan nyigsig.
Pengipuk.
  • gerakan selanjutnya adalah meibingan
  • meiberan
  • agem kiri cendrawasih
  • berputar ke kiri lalu nengok
  • agem kanan JAtayu
  • ngegol sambil mengepakan sayap
  • meibingan
  • meiberan
  • meibingan
  • agem kanan, agem kiri, agem kanan
  • putar badan sambil ngepak sayap

1 comment:

Anonymous said...

mempesona mas cekeq

Featured post

Hasil rapat anak" GWSM yang di selenggarakan beberapa minggu lalu menghasilkan beberapa point" penting untuk kemajuan Garuda Wi...